01/01/11

Tarik-ulur Boleh Tidaknya Ucapkan “Selamat Natal”



Mengucapkan kata "selamat hari raya" untuk penganut agama lain kelihatannya mungkin sepele, ringan tapi sangat berat konsekuensi yg harus ditanggung jika kita tidak berhati-hati.





Hakekat Natal

Natal adalah sebuah peringatan terhadap lahirnya/hadirnya Yesus (Nabi Isa AS) sebagai Tuhan. Belum lagi diruntut dan dipandang dari sudut sejarah, perayaan Natal tidak lebih dari pengaruh dan peninggalan budaya paganisme Romawi kuno. Yang perlu digaris-bawahi adalah kalimat ”Yesus sbg Tuhan”. Sehingga, peringatan Natal ini sesungguhnya adalah sebuah ibadah. Sebuah ibadah inti dalam agama kristen dan masuk dalam wilayah aqidah.



Idul Fitri

Berbeda dg Natal, Idul Fitri adalah sebuah perayaan Muslim setelah melakukan puasa di bulan Ramadhan. Idul Fitri diisi dg acr silaturrahim, maaf memaafkan antara keluarga, tetangga, kerabat, relasi dan sebagainya. Perayaan ini masuk dalam ranah hablun minan nas.

Ketika seorang kristen dtg pd saat Idul Fitri dan mengucapkan selamat idul fitri atau bahkan mengucapkan “mohon maaf lahir-batin”, sesungguhnya tdk ada pelanggaran aqidah/iman yg dilakukan oleh org kristen tersebut terhadap agamanya. Mereka sgt menyadari hal ini. Jadi jangan heran mereka ikut antusius ikut serta dalam perayaan lebaran, karena tidak ada pelanggaran apapun dalam iman mereka. Tapi justru ini menjadi pintu masuk untuk menunjukkan bahwa mereka sangat toleran terhadap umat Islam dan secara tidak langsung juga menuntut agar umat Islampun toleran terhadap mereka dan agar Muslim tidak menolak ketika mereka mengajak untuk berpartisipasi dalam Natal. Nah loh??



Idul Adha

Bg umat Islam, Idul Adha adalah peringatan yg merefleksikan peristiwa keikhlasan dan loyalitas Nabi Ibrahim kepada Allah SWT dgn mengikhlaskan putranya Nabi Ismail untuk disembelih. Namun dlm keimanan Kristen, putra tunggal Nabi Ibrahim adalah Nabi Ishaq. Bibel tidak mengakui Nabi Ismail sbg putra Nabi Ibrahim. Iman Kristen sbg mana yg tertulis dlm Bibel menyatakan bahwa putra yg akan disembelih oleh Nabi Ibrahim adalah Nabi Ishaq, bukan Nabi Ismail.

Kejadian 22:2 : “Ambillah anakmu yg tunggal itu, yg engkau kasihi yakni ishaq. Pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlahdia disana sbg korban bakaran pd salah satu gunung yg akan kukatakan kepadamu”

Sehingga jika seorang Kristen mengucapkan selamat idul Adha berarti ia telah mengingkari ayat dalam kitab suci mereka. Menodai keimanan mereka terhadap firman Tuhannya yg mereka yakini.

Jika ucapan Idul Fitri tdk membawa dampak apa-apa bg umat Kristen, tapi justru menguntungkan mereka. Namun ucapan Idul Adha justru akan sangat membahayakan iman mereka. Dan hingga saat ini mereka sangat konsisten mempertahankan iman mereka.

Pertanyaan yg muncul sekarang adalah, mengapa kita sebagai muslim harus mempertaruhkan iman kita dgn mengucapkan Natal atas dalih toleransi???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar